Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Para pelajar Ilmupengetahuan Kristen sering kali...

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 14 Oktober 2013

Aslinya diterbitkan di edisi Oktober 1992 majalah The Christian Science Journal


Para pelajar Ilmupengetahuan Kristen sering kali mengatakan bahwa kesembuhan yang mereka alami “indah.” Menengok kembali pengalaman mempelajari Ilmupengetahuan Kristen sepanjang hidup saya, saya melihat bahwa semua penyembuhan yang saya alami melalui Ilmupengetahuan Kristen selalu disertai berkurangnya pemikiran kebendaan; dan dalam setiap kasus, kemajuan rohaniah tersebut selalu indah.

Salah satu kesembuhan pertama yang terjadi sebagai hasil doa saya sendiri berkaitan dengan cedera kaki. Karena kurang berhati-hati saya menggulingkan lemari arsip yang terbuat dari metal; laci yang paling bawah terlempar dan merobek kaki saya sehingga tulangnya terlihat. Orang-orang sekantor segera datang membantu, menyarankan agar saya pergi ke rumah sakit dan mereka meramalkan akibat yang buruk jika saya tidak melakukannya. Alih-alih ke rumah sakit, saya minta seseorang dari rumah untuk datang. Melalui penegasan saya yang kuat dan tanpa bersuara tentang Kebenaran, dengan segera rasa sakit dan pendarahan berhenti. Tetapi malam itu, luka tersebut terinfeksi dan membengkak, dan kelihatan lebih menganga alih-alih menutup.

Saya sadar bahwa keadaan kaki saya merupakan manifestasi pikiran saya yang bergejolak dan tidak tegas. Saat itu saya merasa tidak bahagia, bingung, dan khawatir karena harus mengambil keputusan yang besar dalam hidup saya. Dengan segera saya menegaskan bahwa sifat saya yang rohaniah tetap utuh dan tidak mencakup unsur yang bertentang-tentangan di dalamnya. Saya berdoa untuk memperbaiki perasaan bahwa keindividuilan saya terluka, terkoyak, dan dihantam oleh kekhawatiran serta kebingungan. Saya berusaha menetapkan dalam pikiran saya kesejatian bahwa keutuhan rohaniah saya tidak terhenti oleh cedera dan senantiasa merasa damai. Bengkak dan rasa sakit segera berkurang dan gejala-gejala infeksi pun hilang. Sesungguhnya saya dapat merasakan berlangsungnya proses kesembuhan itu! Keesokan harinya tulang kaki saya tidak lagi terlihat. Sejak saat itu saya tidak lagi kesakitan. Saya mengistirahatkan kaki saya sekitar sepuluh hari, dan cedera berupa lubang besar di kaki saya pun pulih dan sembuh sepenuhnya. Itu merupakan kesembuhan yang sempurna—permanen dan indah.  

Selama bertahun-tahun saya menderita migren yang membuat saya tidak berdaya. Saya sembuh melalui Ilmupengetahuan Kristen. Dapatkah saya menganggap kesembuhan tersebut sebagai sesuatu selain hal yang indah?

Sejak kecil saya ingat betapa ayah sangat menderita karena penyakit encok. Lebih dari lima puluh tahun kemudian saya mulai mengalami gejala yang sama. Sebagai seorang pelajar Ilmupengetahuan Kristen, saya tahu bahwa saya harus segera menyangkal dengan tekun dan gigih bahwa masalah tersebut sejati. Saya sepenuhnya menolak untuk mengakui penderitaan sebagai sesuatu yang sejati, tidak bisa disembuhkan, atau bagian dari hidup ayah saya atau saya. Kesembuhan secara permanen datang dengan cepat. (Dapat saya tambahkan pula bahwa ayah, meskipun bukan pelajar Ilmupengetahuan Kristen, kemudian mengalami kesembuhan dari penyakit encok melalui Ilmupengetahuan kristen).

Baru-baru ini saya memperhatikan bahwa salah satu ibu jari saya menjadi kaku. Dalam dua minggu ibu jari tersebut tidak bisa dibengkokkan dan sama sekali tidak berfungsi. Saya tidak mau menerima keadaan tidak berguna dan cacat sebagai bagian dari identitas saya, karena saya tahu bahwa Allah menciptakan manusia bersifat rohaniah dan sempurna. Saya menuntut kemampuan saya untuk menyatakan sifat-sifat rohaniah akan kebebasan, kegesitan, mobilitas dan ketegasan. Saya memahami bahwa manusia menyatakan sifat-sifat rohaniah karena perhubungannya dengan Allah. Dalam seminggu ibu jari itu lentur  dan dapat digerakkan dengan bebas dan tetap demikian sampai sekarang.

Sekitar lima belas tahun yang lalu, suami saya dan saya menjadi sangat miskin karena penghasilan yang semakin kecil. Keadaan tersebut membuat kami merasa rendah dan hina. Tetapi hal itu juga menjadikan kami rendah hati. Seakan sama sekali tidak ada jalan bagi kami untuk keluar dari kemiskinan dan mengembalikan uang yang telah kami pinjam. Kami berdoa dengan tekun untuk mengetahui bahwa Allah tidak menuntut kita untuk menjadi hina; Allah tidak pernah meninggalkan atau melupakan anak-anakNya. BimbanganNya tidak pernah kabur, mengelabui, atau tidak bisa diandalkan. Anak-anakNya yang terkasih tidak pernah ditakdirkan untuk menjadi tidak berguna, dan mereka pun tidak pernah terbuang, tidak terurus, tersingkir, atau ditolak. Saat itu kami belajar bahwa dari ketinggian pemikiran yang diilhami, kita senantiasa mampu melihat melampaui apa yang terlihat sebelumnya; mampu memahami kelimpah-ruahan Allah lebih daripada yang terlihat sebelumnya.

Melalui pergantungan mutlak kepada bimbingan Allah, kami mampu menemukan jalan keluar dari kekurangan serta kemiskinan. Kami mampu membayar kembali hutang-hutang kami dalam waktu yang sangat singkat, dan membangun rumah yang dikelilingi hal-hal yang indah. Kemudian kami bahkan pindah ke tempat yang lebih indah daripada sebelumnya. Ini merupakan saat-saat ketika kami sepenuhnya bersandar kepada Allah saja, saat-saat yang membuktikan bahwa penjagaan Allah yang penuh kasih benar-benar indah!


Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.