Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Mendapatkan manfaat penuh doa penyembuhan Ilmupengetahuan Kristen

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 1 Juni 2012

Diterjemahkan dari Christian Science Sentinel, 26 Juli 1975


Kuasa yang memberi daya hidup kepada doa penyembuhan Ilmupengetahuan Kristen adalah Allah, Kasih ilahi. Kasih yang dipancarkan Kasih, bila dipahami dan dipraktekkan, sudah cukup untuk sama sekali memperbaiki pemikiran kita tentang diri sendiri. Namun demikian, kita harus secara sadar bersedia membiarkan kegiatan yang bersifat menebus ini terjadi, sebab kalau tidak, secara tidak sadar  kita melawannya.

Tujuan untuk mendapatkan kesembuhan jasmani, yang mungkin paling sering mendorong orang untuk minta bantuan doa penyembuhan Ilmupengetahuan Kristen, hanyalah bagian kecil dari tujuan Ilmupengetahuan Kristen. Orang yang mempelajari buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci karangan Mary Baker Eddy akan segera mengetahui bahwa penderitaannya disebabkan oleh suatu tahap pemikiran kebendaan yang tidak diperbaiki—mungkin oleh ketakutan, atau ketidaktahuan atau dosa—alih-alih oleh ketidakseimbangan kimiawi dalam tubuh atau ketidakselarasan fisik. Ia pun belajar mengetahui bahwa, sebagian dari kontribusi pasien dalam doa penyembuhan Ilmupengetahuan Kristen adalah mengindahkan pernyataan Kristus Yesus, “Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu” (Mrk 11:24). Maka pelajar itu akan sadar bahwa dia harus menuntut banyak dari doa penyembuhan, dan sepenuhnya mengakui kuasanya, kalau tidak, dia hanya akan menerima sebagian kecil saja dari yang dicurahkan Allah, Ibu-Bapa kita yang pengasih.

Sering kali orang yang menderita secara fisik atau mental langsung menelpon seorang penyembuh Ilmupengetahuan Kristen sebelum meluangkan waktu untuk berdoa dengan tenang tentang keadaan yang seakan tidak selaras itu. Mungkin dia sangat terpaku oleh ketidaknyamanan atau penderitaan yang dialaminya sehingga yang terpikir hanyalah bagaimana terbebas dari keadaan tersebut. Tetapi, jika dia mau berhenti sebentar untuk bertanya kepada diri sendiri. “Apa sesungguhnya yang saya harapkan dari doa penyembuhan ini?” mungkin sekali dia akan mendapati bahwa dia tidak meminta cukup banyak. Mungkin ada godaan untuk hanya minta agar terbebas dari rasa sakit, bisa tidur dengan nyenyak, pemulihan kegiatan fisik, atau perhubungan yang terputus diperbaiki.

Tetapi betulkah ini yang seharusnya kita inginkan?  Berdoa untuk merubah suatu keadaan kebendaan merupakan pendekatan yang sangat terbatas dan membatasi.  Ny. Eddy, Penemu dan Pendiri Ilmupengetahuan Kristen memberitahu kita, “Segala yang membuat penyembahan menjadi bersifat kebendaan merintangi pertumbuhan rohaniah manusia dan mencegahnya membuktikan kekuasaannya atas kesesatan” (Ilmupengetahuan dan Kesehatan, hlm. 4-5). Kebenaran Ilmupengetahuan lebih dalam dan lebih mujarab daripada semua cara yang lain, dan seharusnya diharapkan mendatangkan kesembuhan yang jauh melebihi perbaikan lahiriah suatu penderitaan fisik.

Bertahun-tahun yang lalu saya belajar untuk meningkatkan tuntutan saya atas doa penyembuhan Ilmupengetahuan Kristen.  Saya mendapati, bahwa jika saya hanya mencari kesembuhan fisik, hanya itulah yang saya dapat. Rasa sakit akan hilang—atau ketidaknyamanan akan berhenti, atau perhubungan diperbaiki—dan hanya itu saja. Karena tidak banyak terjadi pembaharuan rohaniah, maka lagi-lagi saya harus menghadapi masalah yang serupa.

Pernah suatu kali, ketika minta pertolongan seorang penyembuh, dia mengatakan, “Sebaiknya anda mudah menerima dan tanggap dalam segala hal. Ambillah semua yang dapat anda peroleh!” Hal itu membuat saya tertawa, dan membangunkan saya untuk memperluas pengharapan saya dalam mendapatkan manfaat rohaniah maupun fisik dari doa penyembuhan.

Penyembuhan saya atas keadaan fisik yang tidak selaras itu cepat dan permanen, tetapi doa penyembuhan tersebut terus bekerja di dalam diri saya. Saya mendapati diri saya mengalami pembersihan mental dan mendapat  wawasan baru mengenai sifat Allah dan perhubungan manusia dengan Allah yang telah memperkaya pemikiran saya selama berhari-hari.

Untuk pertama kali, saya minta lebih dari sekedar penyembuhan fisik—dan memperoleh apa yang saya minta. Kita selalu mendapatkannya. Berkat yang saya terima sesuai benar dengan pernyataan dalam Ilmupengetahuan dan Kesehatan:  “Yang terutama sekali kita perlukan ialah doa keinginan yang sungguh-sungguh untuk bertambah-tambah dalam kasih karunia, doa yang dinyatakan dalam kesabaran, kelemahlembutan, kasih, dan perbuatan yang baik” (hlm. 4).

Doa penyembuhan Ilmupengetahuan Kristen adalah komunikasi yang kudus dengan Allah, di mana kita mengakui serta menerima kesempurnaan serta kuasaNya yang tidak berhingga, keselaluhadiran serta kasihNya yang senantiasa tersedia. Hal ini mencakup pemahaman akan kesempurnaan manusia sebagai cerminan Allah, dan bahwa manusia dengan  Allah tidak dapat dipisahkan, sebagaimana Asas dengan ide. Hal itu berarti menerima bahwa Kristus senantiasa hadir—Sang Penghibur telah datang—tepat di mana kesembuhan seakan diperlukan. Kemudian doa penyembuhan ini menembus kesesatan kesaksian pancaindera jasmaniah,  apa yang seakan dialami dan dilakukan kesaksian tersebut, dan mematahkan impian yang menghipnotis bahwa dusta-dusta itu bersifat pribadi atau memiliki substansi dalam cara, wujud, atau bentuk apa pun.

Allah, Kebenaran, yang dipahami dan diterima, selalu menghancurkan dan menghilangkan pernyataan apa pun yang menentang ideNya, manusia. Kepercayaan semata-mata hanyalah kepercayaan, itu saja; tanpa ada yang mempercayai, kepercayaan itu tidak mempunyai dukungan sama sekali. Oleh karena itu, doa penyembuhan mencakup pemahaman bahwa tokoh-tokoh yang disajikan seluruh mimpi kesesatan tentang dosa dan penderitaan bukanlah manusia  atau sifat yang sejati, dan bahwa seluruh adegan kesesatan adalah khayalan fiktif yang sama sekali bersifat palsu. Semuanya itu tidak ada yang sejati, atau benar, atau terjadi di dalam alam semesta Allah, dan semua itu tidak ada yang menyangkut manusia ciptaan Allah, yang kesempurnaannya selalu utuh. Melalui doa, penyembuh melihat dengan jelas bahwa pesona kepercayaan kebendaan tidak dapat mempengaruhi pikirannya dan tidak dapat memperdayai pasiennya, karena Budi yang sama yang memancarkan kebebasan serta terang rohaniah kepada si penyembuh, juga memancarkan kejernihan pikiran kepada pasien. Setiap orang yang terlibat dalam kasus tersebut, baik yang dikenal maupun tidak dikenal penyembuh, pada taraf tertentu harus merasakan pengaruh Kebenaran. Dengan kata lain, Kebenaran membawa persetujuan  budi fana untuk sirna sesuai kehendak Kebenaran.

Komunikasi dengan Allah yang didasari doa seperti ini, mendatangkan pemahaman akan kesemestaan Allah, dan pemahaman ini, jika sepenuhnya kita capai saat di dunia ini atau kelak, menghapuskan keseluruhan mimpi fana yang khas tentang hidup di dalam zat. Pasien menerima dari doa penyembuhan apa yang siap diterimanya. Jika pasien hanya mengharapkan kesembuhan fisik, itulah yang akan diterimanya. Tetapi jika dia membuka pikirannya untuk menerima pembaharuan serta pertumbuhan rohaniah yang menunggunya, maka seluruh kehidupannya akan memiliki makna dan tujuan yang lebih dalam, dan kebaikan yang melimpah akan mengikutinya.  Bukan hanya kesembuhan fisik saja yang dialaminya, tetapi perbaikan mental akan terjadi atau terus berlangsung.

Jadi, lain kali, kalau kita memerlukan bantuan dalam Ilmupengetahuan Kristen, marilah kita pastikan, bahwa kita memperoleh seluruh manfaat yang tercakup dalam doa penyembuhan. Dengan tenang berdoa mengenai apa yang akan kita minta sebelum menelpon penyembuh, kita akan mudah melihat kesempatan untuk menerima sepenuhnya pembaharuan serta pertumbuhan rohaniah yang dihasilkan setiap doa penyembuhan.

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.