Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Gejala-gejala penyakit jantung hilang

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 1 Maret 2011

Diterjemahkan dari Christian Science Sentinel, edisi  30 Agustus 2010


Tahun lalu, selama beberapa minggu, saya mulai merasakan gejala yang membuat saya sangat ketakutan.  Gejala itu sama dengan yang dialami suami saya setahun sebelumnya, yang secara medis telah didiagnosa sebagai penyakit jantung.

Saya tahu sudah saatnya  kesembuhan terjadi. Sebelumnya, saya telah mengalami banyak penyembuhan melalui Ilmupengetahuan Kristen, dan berpaling kepada doa merupakan langkah yang wajar. Saya yakin bahwa Ilmupengetahuan Kristen akan membawa kesembuhan yang sempurna, dan saya merasa bahwa langkah pertama yang harus saya ambil adalah menangani ketakutan yang seakan mengganggu pikiran saya, sebagaimana Daud menghadapi Goliat secara langsung.

Ketika saya berpaling dengan rendah hati kepada Allah ibu-Bapa saya untuk mendapatkan penghiburan dan bimbingan, menjadi jelas  bahwa saya harus memusatkan pikiran untuk “mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus” (2Kor 10:5). Untuk membantu melakukan hal ini, saya minta bantuan doa seorang penyembuh Ilmupengetahuan Kristen. Kami membahas ide tentang cerminan—bahwa saya mencerminkan sifat Allah yang tidak bercela dan sempurna—dan penyembuh itu menunjukkan kutipan berikut untuk saya renungkan: “Menjalani hidup sedemikian rupa, sehinga kesadaran insani selalu berhubungan dengan yang ilahi, yang rohaniah, dan yang abadi, adalah menyatakan kuasa ilahi dalam hidup kita; dan ini adalah Ilmupengetahuan Kristen” (Mary Baker Eddy, The First Church of Christ, Scientist, and Miscellany, hlm. 160).

Saya juga membuat daftar mengenai ketakutan yang saya anggap perlu disingkapkan:

  1. Takut akan maut (saya merasa sangat terusik karena beberapa teman telah meninggal secara tidak terduga dalam setahun silam)
  2. Takut kepada pikiran bahwa Ilmupengetahuan Kristen tidak dapat menyembuhkan
  3. Takut bahwa gejala-gejala tersebut terlalu sulit untuk disembuhkan

Saya sadar bahwa hal terpenting yang harus saya lakukan adalah melihat, mendengar, merasakan apa yang dikehendaki Allah untuk saya lihat, dengar, dan rasakan. Pada beberapa hari berikutnya, dengan mempelajari Pelajaran Alkitab dari Buku Triwulanan Ilmupengetahuan Kristen, dan menggali artikel-artikel yang dimuat di majalah Journal dan Sentinel, dan juga melalui pembahasan dengan penyembuh, saya berpegang teguh kepada fakta bahwa saya ingin, saya perlu, dan adalah hak saya, untuk memahami hubungan saya yang tidak terputuskan dengan Hidup itu sendiri.

Salah satu hal pokok yang mulai saya sadari melalui doa dan pembelajaran rohaniah ini adalah, bahwa saat berdoa mengenai masalah fisik, saya perlu mengetahui bahwa tidak seorang pun dapat mengalami masalah itu. Dengan perkataan lain, kebenaran mengenai kesempurnaan rohaniah saya juga berlaku bagi setiap orang lain. Kita hidup karena kita mencerminkan Allah, bukan karena kegiatan jantung atau paru-paru kita. Kita memiliki kecerdasan karena kita adalah pernyataan Allah yang adalah Budi, bukan karena otak kita. Kita menyatakan satu Allah yang tidak berhingga, dan sebagai penyataan Kristus, kita sepenuhnya adalah cerminan Allah. Saya menjadi sadar bahwa saya tidak perlu takut mati, karena Allah adalah Hidup yang tidak berhingga, dan saya dapat mengenali dan menegaskan kontinuitas dan hubungan saya dengan Hidup ini.

Bagi saya, terobosan datang melalui konsep yang sangat sederhana dalam Pelajaran Alkitab minggu itu yang membahas pokok pelajaran “Allah.” Ketika membaca, tiba-tiba saya melihat bahwa Allah menyatakan diriNya sendiri melalui kita—Allah dinyatakan melalui saya!

Saya sungguh merasa lega. Saya tidak perlu berjuang untuk menyenangkan Allah. Saya tidak perlu menderita, atau bekerja keras untuk menemukan baris yang tepat dari buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci karangan Mary Baker Eddy guna mendapatkan kesembuhan. Saya hanya perlu membiarkan Allah menyatakan diriNya melalui saya. Allah yang melakukan semuanya, memelihara dan melindungi setiap aspek ciptaanNya—dengan sangat sempurna.

Dengan wawasan yang jernih ini, rasa terbebani hilang dengan serta merta. Dalam satu dua hari, gejala-gejala fisik hilang sama sekali, dan ketakutan yang telah mengganggu saya hilang juga. Saya sama sekali bebas.

Hal itu terjadi lebih setahun yang lalu, dan sejak itu saya memindahkan perabotan rumah tangga, berjalan kaki jarak jauh dengan cepat, tanpa masalah.


Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.