Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

‘Saya tidak tahu bagaimana cara berdoa’

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 28 Juni 2018

Aslinya diterbitkan di edisi 21 Mei 2018 majalah Christian Science Sentinel
Dari seri untuk remaja: T&J – 22 Mei, 2018 


PertanyaanSaya tidak tahu bagaimana cara berdoa.

Jawab: Kencangkan sabuk pengaman—doa adalah petualangan paling menakjubkan yang ada! 

Apakah doa itu: Bagi saya, doa adalah mendekatkan diri kepada pencipta alam semesta. Artinya menjadi akrab dengan Tuhan. Ini adalah penjelajahan yang tidak berkesudahan akan ruang serta ide rohaniah yang tidak berbatas.

Caranya: Mary Baker Eddy, Penemu Ilmupengetahuan Kristen, mempersembahkan satu bab penuh untuk pokok tentang doa di buku ajarnya, Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci. Di situ kita baca, “Keinginan adalah doa …” (hlm. 1). Ny. Eddy tidak berbicara tentang menginginkan hal-hal seperti pacar, mobil, atau nilai rapor yang bagus, melainkan keinginan hati untuk merasa dekat dengan Allah. Berdoa adalah mendambakan. Suatu keterbukaan terhadap sumber ilahi akan segala kebaikan. Begitu kita berada di dalam keterbukaan yang tulus, ada berbagai cara untuk melanjutkan berdoa. Berikut ini beberapa di antaranya.

Doa permohonan: Contoh yang sangat baik adalah Doa Tuhan. Dalam doa ini, Yesus memerintahkan kita untuk memohon—memohon untuk kasih karunia, untuk makanan kita sehari-hari, untuk pengampunan, dan agar kita tidak dibawa ke dalam pencobaan. Ny. Eddy memberi tafsiran rohaniah yang sangat indah mengenai doa ini di halaman 16 dan 17 buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan. 

Selain Doa Tuhan, doa harian saya juga mencakup permohonan agar Allah membimbing saya, membuka mata saya agar semakin melihat kebaikanNya, menunjukkan kepada saya apa artinya menjadi putriNya, mengajarkan kepada saya untuk semakin mengasihiNya dan mengasihi ciptaanNya, dan sebagainya.    

Doa penegasan dan penyangkalan: Ini juga bisa disebut doa “argumentasi.” Doa ini menegaskan kehadiran dan kuasa Allah dan menyangkal kesejatian akan apa saja yang tidak menyerupai Allah, kebaikan. Misalnya seperti ini, “Allah adalah maha baik, mengisi semua ruang. Karena itu ________ (isi dengan apa pun yang menyebabkan suatu masalah) tidak dapat ada.” Doa seperti ini membantu saat kita bergumul dengan sesuatu yang tidak kita inginkan dalam hidup kita—seperti ketakutan atau merasa tidak enak badan, misalnya.

Doa syukur: kadang-kadang bersyukur saja sudah membuat  kita merasa dekat dengan Yang Ilahi, atau setidaknya mulai merasa dekat. Rasa syukur cenderung memindahkan perhatian kita dari masalah apa pun yang kita hadapi kepada kesadaran, bahkan keyakinan, bahwa Allah itu semua. Bersyukur untuk hal-hal yang kecil maupun yang besar, sangat membantu. Awan, bunga mawar, musik, melihat bukti akan kehadiran Allah merupakan beberapa favorit saya. Kita masing-masing mempunyai daftar kita sendiri. Kita tidak berbicara tentang ucapan di bibir saja, melainkan rasa syukur yang tulus, dan datang dari hati 

Doa mendengarkan: Mendengarkan berarti belajar untuk diam sehingga kita dapat apa yang disebut Ny. Eddy “menghadap Roh” (Ilmupengetahuan dan Kesehatan, hlm. 15). Kita membungkam ocehan dunia dan membuka hati dan pikiran kita untuk mendengar ide-ide yang disampaikan Allah, Budi, kepada kita. Adalah sifat Budi untuk mengembangkan semua kebaikan. Tugas kita adalah mendengarkan. Kalau kita mendengarkan, kita akan mendengar hal-hal yang menakjubkan mengenai alam semesta Roh dan tentang diri kita sebagai ide-ide Roh yang tidak berhingga. 

Doa berserah: Ini adalah berserah tanpa kata-kata, seperti doa ini, “Allah, Engkau yang mengambil alih.” Berserah juga mencakup kepercayaan penuh kepada Allah dan membuangkan setiap penanggapan bahwa diri kita terpisah dari Allah. 

Allah menjawab doa-doa kita. Ada berjuta-juta cara bagi Allah untuk menjawab doa kita. Salah satunya adalah merasakan kehadiran kebaikan—bahkan meskipun keadaannya mungkin tidak mendukung. Kita merasa lebih lega, lebih bahagia, lebih yakin akan kebaikan. Contoh yang lain adalah rasa damai yang murni—sesuatu yang kita ketahui tetapi sulit digambarkan, bahwa kita adalah kekasih Kasih. Rasa takut hilang dari pemikiran kita. Terkadang kita benar-benar mendengar suara Allah, bahkan mungkin dengan keras. Berbagai hal dalam hidup kita sehari-hari mulai berubah—kadang-kadang secara bertahap, bisa juga dengan tiba-tiba. 

Baru-baru in seorang gadis remaja berusia 18 tahun menceritakan kepada saya bagaimana doanya dijawab: Dengan keyakinan saja. “Saya sama sekali tidak meragukan bahwa kesembuhan terjadi,” katanya. Ini terjadi sesudah dia berdoa untuk mengatasi flu berat hanya beberapa hari sebelum dia harus memainkan peran utama dalam suatu sandiwara musikal di sekolah. Keesokan harinya flu itu hampir hilang sama sekali, dan dia memainkan perannya dengan bagus sekali, penuh kebebasan.

Jika kita tidak dengan segera melihat hasil doa kita, sangatlah penting untuk bersiteguh. Dan kita juga dapat berdoa kepada Allah untuk memberikan keteguhan itu. Allah akan memberi kita apa pun yang kita perlukan dan menunjukkan apa pun yang perlu kita ketahui—termasuk cara-cara baru untuk berdoa saat kita merasa tidak terilhami atau terbelenggu oleh rutinitas.

Doa bukanlah komunikasi searah. Doa mengundang dan menyambut Allah ke dalam pikiran kita, dan hasilnya adalah perubahan dan kesembuhan. Jadi kita dapat mengharapkan doa kita dijawab. Bagaimanapun juga, doa berkenaan dengan Allah, yang adalah Semua-dalam-semua. Jika kita memalingkan pikiran kita penuh pengharapan kepada Allah, kemungkinan yang timbul tidak berhingga. Itu adalah suatu petualangan yang layak kita jelajahi! 

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.