Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Terbebas dari sakit punggung

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 11 September 2017

Aslinya diterbitkan di edisi Juli 2009 majalah  The Christian Science Journal


Suatu hari saya bangun tidur dengan leher dan pundak yang kaku. Dan punggung saya juga sakit. Selama bertahun-tahun kadang-kadang saya menemui seorang chiropractor (ahli pijat tulang belakang) bila merasa bahwa tulang leher atau punggung saya bermasalah. Dari  pengalaman saya chiropractor tersebut dapat menyelaraskan tulang punggung saya dalam satu kali kunjungan dan saya pulang dalam keadaan pulih. Tetapi kali ini, saya baru saja mulai mempelajari Ilmupengetahuan Kristen, dan karena nya saya melawan keinginan untuk membuat janji dengan seorang chiropractor, karena saya tahu bahwa Allah dapat menyembuhkan saya. Tetapi selama berhari-hari rasa sakit dan kaku itu berlanjut. Lalu saya sadar bahwa satu-satunya hal yang perlu penyelarasan adalah pikiran saya. Saya sadar bahwa Allah dapat menyelaraskan pikiran saya, dan hal itu akan menghasilkan penyesuaian yang perlu.

Pada hari Minggu di gereja, saya mendengar nyanyian solo yang indah yang antara lain menyatakan ide bahwa Kasih ilahi memberi saya mata untuk melihat tangan Kasih yang selalu tersedia, dan ide tersebut terus menetap dalam pikiran saya. Saya bernalar bahwa selalu tersedia berarti abadi, tidak lekang oleh waktu, tidak dapat rusak. Malam itu sebelum tidur saya membuka buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan secara acak dan membaca pernyataan berikut, “Berpeganglah terus-menerus pada pikiran ini — bahwa ide yang rohaniah, Roh Kudus dan Kristus, itulah yang menyanggupkan kita untuk membuktikan dengan kepastian ilmiah aturan penyembuhan, yang didasarkan atas Asas ilahinya, Kasih, yang mendasari, melingkupi, dan merangkum segala wujud yang sejati” (hlm. 496). Saya terkesan dengan pemikiran bahwa Kasih merangkum segala wujud yang sejati. Hal ini menjelaskan kepada saya makna dari nyanyian yang dimulai dengan “Tangan Kasih abadi, di bawah, kanan, kiri; ...” (Buku Nyanyian Ilmupengetahuan Kristen, No. 53). Saya sadar bahwa ini juga berarti bahwa Kasih bersifat universal—merangkum semua orang dan semua hal. Saya mulai menyadari bahwa jika semua sudah berada di tangan Kasih yang abadi, maka saya dapat melihat bahwa semua hal dan semua orang sudah sempurna.

Keesokan harinya, saya terus berpegang pada ide tersebut. Dalam berbagai keadaan yang sulit yang mengatakan bahwa rasa sakit, perselisihan, ketakutan, dan ketidakselarasan adalah sejati dan mempengaruhi manusia, saya terus mengetahui bahwa Kasih memberi saya mata untuk melihat tangan Kasih yang abadi. Saya ingat bahwa saya tidak perlu merubah suatu keadaan atau orang lain. Saya hanya perlu merubah pikiran saya sendiri, karena segala wujud sudah ada di dalam tangan Allah yang sempurna dan pengasih.  Karena kesempurnaan adalah satu-satunya keadaan kesejatian, tanggungjawab saya adalah menyelaraskan pikiran saya dengan Allah. Semua sudah secara sempurna sesuai dan selaras dengan Allah.

Beberapa hari kemudian, saya sadar bahwa saya tidak hanya terbebas dari rasa sakit dan kaku, tetapi bahwa hal itu terjadi di malam ketika saya menyadari bahwa Kasih merangkum segala wujud. Keesokan harinya saya sudah lupa mengenai rasa sakit itu dan begitu sibuk menyesuaikan pikiran saya sampai-sampai saya tidak memikirkan punggung saya atau chiropractor itu lagi. Sampai hari ini, sekitar dua tahun kemudian, rasa sakit dan kaku itu tidak pernah kambuh. Punggung saya tetap selaras dengan sempurna.

Ruth Fisher
Gig Harbor, Washington, AS

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.