Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Penyembuhan yang cepat dari gigitan ular

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 3 Mei 2017

Aslinya diterbitkan di edisi Mei 2017 majalah The Christian Science Journal


Pada hari Rabu sore dua tahun yang lalu, ketika berjalan melewati rerumputan yang tinggi, tiba-tiba saya merasakan rasa sakit yang hebat di jari kaki saya bagian atas. Saya segera menyuarakan dengan keras kebenaran tentang kebaikan serta kesemestaan Allah. Saya yakin bahwa saya baru saja digigit sejenis ular yang berbisa. Selama beberapa bulan terakhir, kami telah melihat ular jenis tersebut dalam jumlah yang tidak biasa.

Rasanya sakit sekali, dan kaki saya dengan cepat membengkak. Ketika sampai di rumah, saya hampir tidak bisa berjalan. Karena tidak ingin melihat kaki saya, saya merebahkan diri di tempat tidur dan menutup kaki saya dengan selimut. Saya berusaha tetap tenang, dan menelpon seorang penyembuh Ilmupengetahuan Kristen dan merasa sangat bersyukur mendengar pernyataannya yang penuh kasih serta kuat tentang kebenaran. Pernyataannya yang sangat berkesan bagi saya adalah bahwa di dalam kerajaan Allah tidak ada makhluk yang bisa mencederai atau berbisa. Dan, ia menambahkan, “Itulah satu-satunya kerajaan yang ada.”

Saya masih perlu menenangkan kepanikan yang ada di pikiran saya, tetapi saya menyadari bahwa sudah hampir waktu untuk pertemuan kesaksian hari Rabu yang saya ikuti lewat telpon. Saya memutar nomornya dan mendengarkan dengan penuh rasa syukur petikan-petikan dari Alkitab serta buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan karangan Mary Baker Eddy, mengenai topik keselalu-hadiran serta kemaha-kuasaan Allah. Seluruh kebaktian itu termasuk kesaksian-kesaksian penyembuhan yang diberikan, benar-benar memperdalam pengertian saya bahwa Kasih ilahi adalah Semua. Kemudian penyembuh mengirimkan email berisi pemikiran yang bermanfaat: “Kasih adalah penangkal untuk racun, dan anda adalah pernyataan Kasih itu sendiri.”

Saya belum merasa cukup nyaman untuk tidur, oleh karena itu saya melanjutkan berdoa. Saya mengakui bahwa sejatinya saya tidak pernah mengambil langkah yang tidak dibimbing oleh Ibu-Bapa saya yang ilahi. Saya menegaskan bahwa Allah adalah Asas, satu-satunya pembuat hukum, dan bahwa satu-satunya kegiatan yang ada adalah kegiatan Budi ilahi yang mengetahui dan melihat dan memelihara kebaikannya sendiri yang maha-selaras di mana saja. Ketika pagi mulai tiba saya hanya berpegang teguh pada Kasih dalam seluruh pikiran saya, mengasihi setiap orang yang terpikirkan dan melihat bahwa semua makhluk saat itu juga hidup dalam kerajaan Kasih, di mana sama sekali tidak ada racun atau unsur yang jahat dan menghancurkan.

Dua hari berikutnya saya melanjutkan bekerja dengan penyembuh, dan mengalami kemajuan, tetapi untuk berdiri saja saya masih merasa sangat tidak nyaman. Suatu ketika saya mengatakan kepada penyembuh bahwa terbersit suatu pikiran yang menggelitik bahwa mungkin gigitan ular tersebut dapat sembuh dengan lebih cepat dan kurang menyakitkan jika saya menggunakan obat-obatan. Penyembuh itu menjawab bahwa pada intinya yang kami lakukan adalah mengetahui dan menghargai kehadiran serta kuasa Kristus yang menyembuhkan, dan bahwa ada banyak hal yang jauh lebih penting daripada kesembuhan jasmani saja.

Saya setuju. Dalam mempraktekkan Ilmupengetahuan Kristen saya mendapati bahwa penyembuhan jauh lebih daripada hanya “memperbaiki” tubuh. Dalam pengalaman saya, penyembuhan, baik itu terjadi dengan cepat atau lambat, selalu disertai wahyu yang indah dari Kristus, Kebenaran, yang menunjukkan bahwa kasih serta kebaikan Allah tersedia dan penuh kuasa, dan bahwa identitas saya yang abadi dan rohaniah sebagai anak Allah yang terkasih senantiasa aman dan utuh.

Hari Sabtu pagi saya bangun dengan pikiran tentang sifat tidak bersalah—bahwa saya dan segala makhluk Allah tidak bersalah. Kemudian saya memperoleh kesadaran yang menakjubkan bahwa tidak ada sumber yang dapat mencederai—titik! Kebenaran ini membasuh kesadaran saya, dan saya merasa sangat lega serta diberkati. Terjadi banyak kemajuan, baik fisik maupun mental.

Topik Pelajaran Alkitab dari Buku Triwulanan Ilmupengetahuan Kristen minggu itu adalah “Kasih.” Saya telah mendapat ilham dari petikan dari buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan ini: “Dalam, lebar, tinggi, kekuasaan, sifat kerajaan, dan kemuliaan Kasih yang tidak berhingga memenuhi seluruh ruang semesta. Itu sudah cukup!” (hlm. 520). Tetapi datang ide untuk berpikir lebih dalam mengenai setiap kata dalam petikan tersebut, dan mempelajari definisinya di kamus. Sore hari itu saya gunakan untuk menegaskan bahwa semua dalam pernyataan tersebut benar adanya, saat itu juga dan selamanya.

Minggu pagi dengan bersyukur saya berkendara ke gereja, berpartisipasi dalam kegiatan seperti yang biasa saya lakukan, dan malamnya suami saya dan saya pergi berdansa. Meskipun mula-mula saya melakukannya sedikit berhati-hati, tetapi sebelum malam berakhir saya berdansa dengan bebas. Setelah itu, saya sembuh sama sekali, dan saya sangat bersyukur untuk pelajaran yang saya peroleh—serta cara-cara saya bisa mempraktekkan apa yang saya pelajari.

Laura Hausladen
Bourbon, Missouri, AS

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.