Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Cedera berat di kaki sembuh dengan cepat

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 1 Desember 2017

Aslinya diterbitkan di edisi November 2017 majalah The Christian Science Journal


Sekitar dua tahun yang lalu saya terjatuh saat berjalan di kebun rumah saya. Waktu itu saya memakai kaus kaki musim dingin yang tebal, karena itu awalnya saya tidak melihat cederanya, namun rasanya ada tulang-tulang yang patah di salah satu kaki, dan sakitnya terasa hebat. 

Saya segera berpaling kepada fakta-fakta rohaniah tentang wujud untuk melawan saran-saran tentang rasa sakit. Saya berdoa dengan “pernyataan ilmiah tentang wujud” di buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci karangan Mary Baker Eddy, yang berbunyi: “Tidak ada hidup, kebenaran, kecerdasan, atau substansi dalam zat. Segala-galanya ialah Budi yang tidak berhingga dengan penyataanNya yang tidak berhingga, karena Allah adalah Semua-dalam-semua. Roh adalah Kebenaran yang baka; zat ialah kesesatan yang fana. Roh adalah yang sejati dan abadi; zat ialah yang tidak sejati dan bersifat sementara. Roh adalah Allah, dan manusia ialah gambar dan keserupaanNya. Oleh karena itu manusia tidak bersifat kebendaan; ia bersifat rohaniah” (hlm. 468).

Dengan merenungkan ide-ide ini, saya mengerti bahwa saya tidak pernah bisa jatuh dari pengetahuan bahwa saya adalah ide rohaniah yang utuh yang diciptakan Allah. Saya memahami bahwa wujud manusia tidak kedapatan dalam tubuh yang kebendaan, artinya sakit yang saya rasakan adalah suatu khayalan. Saya menerima setiap kebenaran yang diberkati ini dan memegangnya teguh-teguh, dan rasa sakit itu berkurang. 

Tetapi saya masih perlu pertolongan untuk mendapatkan kesembuhan yang tuntas, dan saya terilhami oleh definisi rohaniah tentang Gereja di buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan yang saya pelajari secara mendalam minggu itu karena saya baru saja melamar menjadi anggota  gereja cabang setempat dari Gereja Induk, Gereja Pertama Kristus, Ahli Ilmupengetahuan di Boston, Massachussetts, AS. Definisi ini menyatakan Gereja, antara lain sebagai “Bangunan Kebenaran dan Kasih; apa juapun yang berdasarkan pada dan berasal dari Asas ilahi” (hlm. 583). Saya sangat tersentuh oleh definisi Gereja ini sebagai ide rohaniah, suatu bangunan yang didukung dan dipelihara oleh Allah.   

Kemudian, malam itu, saat membuka kaus kaki, saya melihat bahwa cedera itu lebih parah dari perkiraan saya. Meskipun sakitnya sudah berkurang, tulang-tulang di dua jari kaki saya jelas terlihat tidak pada tempatnya. 

Saya melanjutkan berdoa dengan bagian kedua definisi tentang Gereja, yang merujuk kepada konsep insani tertinggi akan ide rohaniah tentang Gereja: “Gereja adalah lembaga yang memberi bukti tentang gunanya dan ternyata meluhurkan umat manusia — membangunkan pengertian yang sedang tidur sehingga ditinggalkannya kepercayaan kebendaan dan dicapainya pengertian tentang ide-ide rohaniah serta pembuktian akan Ilmupengetahuan ilahi, dengan demikian membuangkan setan, atau kesesatan, dan menyembuhkan orang sakit.” Dan saya sadar bahwa saya didukung dan dikasihi oleh setiap aspek dari lembaga ini—seluruh anggotanya, semua terbitan berkalanya, semua penyembuh Ilmupengetahuan Kristen, dan seterusnya—yang mempunyai misi membangunkan pikiran kepada kesempurnaan rohaniah manusia.  Hal ini membimbing saya untuk menegaskan bahwa saya, saat itu dan selamanya, sepenuhnya menyadari kesempurnaan yang dikaruniakan Allah kepada saya; bahwa sebagai cerminan rohaniah Roh, yang bangunannya sempurna, bangunan saya juga selalu sempurna, tidak pernah terbagi-bagi, retak atau patah, tetapi utuh; bahwa Allah sebelum kejadian itu maupun sesudahnya adalah sama—tidak ada perubahan di dalam Allah, maupun dalam ide Allah, manusia. Saya tertidur dengan damai mengetahui bahwa saya dikasihi, dan merasa diangkat oleh pikiran-pikiran tersebut, dan oleh rasa syukur untuk Gereja Induk dan semua yang diwakilinya.

Satu jam kemudian saya terbangun dengan perasaan aneh pada kaki saya. Rasanya hangat dan berdenyut, seakan jari-jari yang lembut memijit tulang-tulang itu. Saya mendengar suara letupan-letupan kecil, dan tidak merasa sakit. Ketika saya melihat kaki saya, semua jari-jarinya lurus dan sama sekali normal. Bengkak, yang sebelumnya terlihat, telah hilang, dan semua jari kaki saya dapat saya gerakkan dengan normal. Dalam sehari semua luka memar hilang juga. 

Saya tidak akan bisa melupakan suka cita yang saya rasakan. Saya sangat bersyukur untuk Ilmupengetahuan ilahi yang menakjubkan ini.

Martine Blackler
Uvongo, KwaZulu-Natal, Afrika Selatan.

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.