Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Sembuh dari sakit perut

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 22 November 2016

Aslinya diterbitkan di edisi 10 Oktober 2016 majalah Christian Science Sentinel


Saya ingin menyampaikan rasa syukur saya yang dalam untuk para penyembuh Ilmupengetahuan Kristen yang tanpa mementingkan diri sendiri telah mengabdikan diri untuk menolong orang lain melalui doa. Beberapa tahun yang lalu, pagi-pagi sekali saya mendapati diri saya menderita apa yang kelihatannya sebagai efek dari keracunan makanan. Saya menelpon seorang penyembuh untuk meminta bantuan berhubung saya mendapat kesulitan berdoa untuk diri sendiri karena rasa sakit yang hebat.

Yang pertama kali dikatakan penyembuh itu kepada saya adalah bahwa saya tidak akan “jatuh” ke dalam perangkap ini. Dia merujuk kepada pokok Pelajaran Alkitab minggu itu dari Buku Triwulanan Ilmupengetahuan Kristen—“Adam dan Manusia yang Jatuh.” Ternyata hal itu merupakan titik balik dalam pikiran saya, karena kata-katanya mengingatkan saya bahwa masalah itu hanyalah dusta, bukan kebenaran mengenai wujud saya.

Saya juga secara khusus sangat terbantu oleh dua petikan dari Pelajaran Alkitab yang saya pelajari. Kedua petikan itu dari buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci karangan Mary Baker Eddy. Salah satunya, “Apa juapun yang menunjuk kepada kejatuhan manusia atau kepada kebalikan dari Allah atau kepada ketidakhadiran Allah, adalah mimpi tentang Adam, yang bukanlah Budi ataupun manusia, karena tidak berasal dari Bapa.” (hlm. 282). Petikan lainnya mencakup kata-kata ini: “…manusia menurut gambar Allah tidak jatuh dan bersifat abadi” (hlm. 476). Penyembuh selanjutnya meyakinkan saya bahwa saya mengetahui diri saya yang sebenarnya—suatu ide rohaniah Allah, yang sarat dengan suka cita dalam mencerminkanNya. Kemudian ia mengatakan akan berdoa untuk saya.

Setelah selesai menelpon, saya segera merasa lebih baik. Rasa sakit yang hebat di perut saya mulai surut, saya pun tidak demam lagi, dan dalam sepuluh menit semua gejala hilang. Saya tidur kembali selama hampir tiga jam.

Ketika bangun, saya menelpon penyembuh, mengucapkan terima kasih, dan memberitahunya bahwa saya telah sembuh sama sekali. Saya merasakan syukur yang begitu besar kepada Ilmupengetahuan Kristen. Saya telah menyatakan sifat mudah menerima terhadap kuasa penyembuhan Kebenaran dan melalui pengalaman tersebut telah sekali lagi melihat sekilas identitas rohaniah saya yang sempurna sebagai keserupaan Allah.

Lalu datang pikiran, “Mungkin hari ini saya harus berhati-hati dalam hal makanan saya.” Saran ini dengan cepat saya buang ketika sedang mempelajari Pelajaran Alkitab. Pernyataan dari Ilmupengetahuan dan Kesehatan ini menarik perhatian saya: “Bila kita ingin disembuhkan dari gangguan pencernaan makanan, sekali-kali janganlah kita memperhatikan zat, dan baiklah kita makan barang apa yang dihidangkan ‘tanpa mengadakan pemeriksaan karena keberatan-keberatan hati nurani’ ” (hlm. 222). Setelah  membaca pernyataan tersebut, saya memutuskan untuk makan apa yang biasa saya makan dan menjalani hari yang produktif dan sibuk tanpa akibat buruk. Saya merasakan suka cita yang besar sebagai hasil dari kesembuhan yang tuntas dan permanen ini.

Memperoleh pemahaman yang lebih besar tentang keakuan rohaniah saya yang sesungguhnya telah berkali-kali membebaskan saya dari berbagai masalah selama bertahun-tahun. Saya sangat bersyukur untuk Ilmupengetahuan Kristen, untuk upaya Mary Baker Eddy yang tidak kenal lelah guna menyampaikan wahyu Kebenaran ini kepada umat manusia, untuk menjadi murid Sekolah Minggu saat tumbuh dewasa, untuk Kelas Penataran Pertama dalam Ilmupengetahuan ini, dan untuk dapat mengabdi kepada cabang Gereja Kristus, Ahli Ilmupengetahuan, di mana saya menjadi anggota, dalam berbagai kapasitas selama tahun-tahun berlalu, termasuk sebagai Pembaca Pertama. Selama hidup saya bergantung kepada Ilmupengetahuan Kristen untuk memperoleh kesembuhan. “Syukur kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu!” (2 Korintus 9:15).

Jeffrey Scott Johnson
Los Angeles, California, AS

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.