Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Sembuh dari penyakit Parkinson

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 22 Januari 2014

Aslinya diterbitkan di edisi 6 Mei 2013 majalah Christian Science Sentinel


Sekitar empat tahun yang lalu, saya mulai merasa kehilangan stamina dan keseimbangan saat berolah raga jalan kaki setiap hari—bahkan saya terjatuh beberapa kali karena kaki saya terasa lemah. Tiga orang dokter melakukan scan pada otak saya dan menyatakan bahwa saya menderita penyakit Parkinson. Prognosa mereka adalah bahwa pada awalnya saya akan memerlukan kursi roda dan di kemudian hari hanya bisa berbaring terus di tempat tidur. Mereka mengatakan bahwa belum ada obat untuk menyembuhkannya. Saya menolak vonis tersebut.

Saya dikirim ke dokter ahli syaraf. Dokter itu memberi saya pil yang membuat saya merasa makin menderita (mengalami mimpi buruk yang mengerikan). Oleh karena itu dia menghentikan obat tersebut.

Ketika masih kecil saya mengikuti Sekolah Minggu Ilmupengetahuan Kristen selama sekitar lima tahun. Saya ingat apa yang saya pelajari di situ, bahwa manusia bersifat rohaniah, tidak kebendaan. Saya berpikir bahwa Allah itu baik, dan Dia menciptakan manusia sempurna, oleh karena itu saya tidak akan menerima penyakit ini sebagai kebenaran tentang diri saya sendiri. Saya memusatkan perhatian saya agar senantiasa merasakan kehadiran Allah. Selain itu saya juga membaca buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan karangan Mary Baker Eddy.

Sekitar setahun yang lalu, setiap kali berolah raga jalan kaki dan melakukan kegiatan lain, saya mulai bersyukur kepada Allah untuk berkat yang dikaruniakanNya kepada saya, keluarga saya, dan teman-teman saya—isteri saya, kedua putera saya serta isteri mereka, keempat cucu saya, dan ketiga cicit saya. Mereka semua sehat sepenuhnya dan dalam keadaan baik. Saya sungguh bersyukur kepada Allah.

Di hari Valentine tahun 2012, saya menerima hadiah yang paling berharga. Dokter syaraf memberitahu saya bahwa penyakit Parkinson itu telah hilang. Dia mengatakan, “Anda tidak usah kembali lagi.” Saya tidak minta penjelasan—saya tahu jawabannya.

Semenjak itu pikiran dan tubuh saya semakin kuat. Sebagai bukti atas kesembuhan tersebut, saya mengikuti Olimpiade Manula di Pasadena tahun lalu dan memenangkan beberapa medali untuk renang. Baru-baru ini saya berenang sejauh satu mil, dan secara teratur setiap hari berjalan kaki sejauh satu setengah mil. Saya juga menjadi orang Kristen yang lebih baik. Saya percaya apa yang tertulis di dalam Alkitab, “Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya” (Yesaya 26:3). Saya merasakan kedamaian itu. Saya merasa terlahir kembali. Semoga setiap orang merasakan sentuhan Allah seperti yang saya alami!

Bradford Moore Boyd
Pasadena, California, AS

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.