Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Manfaat yang diperoleh dari penjagaan Allah

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 22 Juli 2014

Aslinya diterbitkan di edisi 12 Mei 2014, majalah Christian Science Sentinel


Pada suatu pagi, ketika sedang bekerja di gudang, seorang rekan sekerja mendatangi saya penuh kekecawaan. Dia mulai mengeluh tentang semakin berkurangnya manfaat yang disediakan perusahaan asuransi kesehatan kantor kami, dan semakin bertambahnya biaya yang harus dikeluarkan dari kantongnya sendiri. Suasana menjadi semakin panas ketika rekan saya itu mulai menceriterakan kejadian yang baru-baru ini dialami bersama isterinya, saat berobat ke dokter dan obat-obatan yang harus dibelinya yang menurutnya tidak adil, di bawah standar, mahal, dan kualitasnya semakin buruk.

Sementara rekan saya itu mengutarakan semua keluhan ini dan mengharapkan tanggapan saya, saya berdoa untuk mengatasi saran tentang kegeraman, keputusasaan, kemarahan, dan godaan untuk ikut-ikutan membela teman saya demi kepatutan, kesetia-kawanan, dan sebagainya. Selagi teman saya terus berceloteh, saya sadar bahwa ia mulai menujukan frustasinya kepada saya karena saya tidak menanggapinya. Saya berusaha menunjukkan sikap bahwa saya mendengarkannya, tetapi itu tidak cukup, dan teman saya itu meninggalkan saya dengan kesal. 

Saya melanjutkan berdoa, berusaha menenangkan ketidaknyamanan yang sekarang saya rasakan mengenai keadaan tersebut. Saya merasakan suatu beban mental. Seakan saya merasakan kekecewaan teman saya terhadap diri saya dan saya sadar tidak boleh membiarkan frustasi itu berkembang. Saya berlari mengejarnya dan dapat menemuinya sebelum dia pergi mengendarai mobilnya. Saya berkata, “Hai kawan, bisa bicara sebentar?” Dia berkata, “Tentu saja.” Saya mulai dengan memastikan kepadanya bahwa saya bukan tidak mempedulikannya, dan dia menjawab, “Ah, tidak masalah.” Saya kemudian mengingatkannya tentang agama saya, dan saya tahu kebanyakan teman sekerja saya menganggap saya taat beragama. Saya mengatakan kepada teman saya, bahwa saya memandang manfaat dengan cara yang berbeda, dari sudut pandang yang diajarkan Alkitab.

Saya bertanya apakah saya dapat menjelaskan kepadanya, dan dia menjawab, “Ya.” Jadi saya menceriterakan, bahwa saya mengambil paket manfaat yang berbeda, suatu paket manfaat yang bersifat rohaniah, seperti dijelaskan dalam Alkitab, di mana pemberi manfaat adalah Allah. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya secara teratur berdoa dengan ayat-ayat dari Mazmur 103 dan saya mengucapkan baginya ayat-ayat tersebut. “Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu,” (ayat 2 dan 3).

Saya diam sebentar lalu bertanya, “Apakah manfaat yang anda pilih mengampuni segala kesalahnmu? Dia menjawab dengan serius, “Tidak.”

Saya melanjutkan, “yang menyembuhkan segala penyakitmu.” Saya berjeda lalu bertanya, “Apakah manfaat jaminan yang anda pilih menyembuhkan segala penyakitmu?” Dia menjawab penuh pemikiran, “Tidak.” Saya melanjutkan, “Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur.”

“Apakah manfaat jaminan yang anda pilih menebus hidupmu dari lubang kubur?” Sekali lagi dengan penuh perenungan dia menjawab, “Tidak.” 

Saya menyudahi dengan, “yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat.” Apakah manfaat yang diberikan mencakup hal ini? “Tidak, jelas sekali tidak,” jawabnya. Saya menjelaskan bahwa itulah paket manfaat yang saya andalkan, dan karena itu saya tidak tersandera atau bergantung kepada manfaat yang disediakan perusahaan.  

Saya menjelaskan sedikit kepada teman saya mengenai ajaran Alkitab dan pekerjaan penyembuhan serta apa yang diajarkan Yesus.  Saya juga berceritera secara singkat mengenai kesembuhan-kesembuhan yang saya alami, termasuk kesembuhan dari suatu penyakit yang menyerang kedua  tangan saya, yang oleh para dokter tidak bisa didiagnosa, apa lagi disembuhkan.

Saya menjelaskan tentang penyembuh Ilmupengetahuan Kristen, dan bahwa saya menelepon salah seorang penyembuh meminta bantuannya dan sembuh dalam sehari (lihat “Severe hand sores cured [Penyakit parah di kedua tangan disembuhkan],” Christian Science Sentinel, 26 August, 2002). Saya juga mengatakan bahwa pengalaman tersebut memulihkan iman saya dan mendorong saya berkomitmen mempelajari Ilmupengetahuan Kristen. Saya memastikan kepada teman saya, bahwa melalui doa, Allah telah menjadi pemberi manfaat saya dan Ia memenuhi semua kebutuhan saya.

Teman saya mengucapkan terimakasih dengan tulus kepada saya dan sebelum mengendarai mobilnya mengatakan saya telah membuatnya sadar bahwa banyak yang harus direnungkannya. Yang jelas dia telah dicerahkan dan sejak itu sering mengajak saya berbincang tentang Alkitab dan Allah.

Saya merasa sangat bersyukur telah mendengarkan panggilan untuk menanggapi teman saya dengan cepat. Berbagi kebenaran yang menakjubkan ini sungguh suatu berkah bagi semua. Sungguh menakjubkan mengetahui bahwa kita dapat menjadi dan memang adalah “garam dunia” dan “terang dunia”  (Matius 5:13, 14) manakala kita tanpa takut, penuh percaya diri, dan dengan sukacita, berbagi Ilmupengetahuan Kristen dengan pencari kebenaran yang jujur. Pekerjaan saya memungkinkan saya berbicara dengan banyak orang sepanjang hari, dan saya mensyukuri kesempatan untuk berbagi kebenaran rohaniah dengan mereka yang hatinya mudah menerima.  

Ini termasuk dalam paket manfaat yang saya pilih. 

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.